Masing-masing suku di Indonesia memiliki kebiasaannya masing-masing. Hal ini juga tentu berlaku bagi suku Betawi, suku Jawa, suku Maluku, suku Sunda juga suku Bali. Adapun masing-masing kebiasaan suku ini diurai pada bagian berikut.
» Pembahasan
Berikut beberapa kebiasaan SUKU BETAWI:
- Mengajarkan seni bela diri silat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
- Nyambat, yakni kebiasaan turun-temurun yang mengajak orang lain bergotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
- Nganter, yakni kebiasaan mengantar makanan ataupun hal lain yang umum dilaksanakan pada bulan ramadhan
- Ngored, yakni memberisihkan makam keluarga jelang bulan ramadhan
- Nyelengin, kebiasaan menabung tujuannya untuk pergi haji
Berikut adalah beberapa kebiasaan SUKU JAWA:
- Kebiasaan muluk, atau biasa juga disebut puluk. Yakni kebiasaan masyarakat jawa yang menyantap makanan memakai tangan.
- Mengadakan upacara atau syukuran di awal kehamilan (wetonsi), pada usia empat bulan (ngupati), pada usia tujuh bulan kehamilan wanita (mitoni).
Berikut adalah beberapa kebiasaan SUKU MALUKU:
- Malam badendang, yakni kebiasaan suku Maluku yang menari dan bergoyang yang diadakan pada malam-malam tertentu.
- Pukul sapu, yakni kebiasaan suku Maluku yang dilaksanakan dengan memukul sapu lidi dari pohon enau selepas hari idul fitri.
Berikut adalah beberapa kebiasaan SUKU SUNDA:
- Kebiasaan makan bersama-sama beramai-ramai, disebut Papahare
- Gemar menyantap lalapan atau sayuran mentah. Kebiasaan ini bahkan melegenda bersama dengan kisah Tangkuban Perahu
- Kebiasaan berbicara dengan nada yang cenderung romantic, sopan serta lembut dan sering pula jenaka. Ini membuat banyak orang sunda yang sebenarnya marah namun terkesan sedang melucu.
- Tingkeban, yakni kebiasaan orang sunda yang melaksanakan upacara adat ketika wanita yang mengandung mencapai usia kandungan 7 bulan
Berikut adalah beberapa kebiasaan SUKU BALI:
- Mengajarkan kesenian kepada anak sejak usia dini seperti menari, mematung, melukis dan sebagainya
- Ngaben, yakni pengurusan mayat yang dilaksanakan dengan cara dibakar.
- Banyak menggunakan daun lontar sebagai hiasan
- Melilit pohon tertentu dengan kain poleng, yakni kain tradisional yang bercorak kotak hitam dan putih.